Pasangan yang kami maksudkan disini dapat berarti pacar, suami/istri, teman dan lainnya yang dalam keseharian terjalin keakraban dan memiliki hubungan emosional serta saling melengkapi satu sama lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak luput dari kondisi dimana kita saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok atau masyarakat.
Dengan kondisi tersebut maka kita akan hidup berdampingan dengan suatu status hubungan, saling berbagi rasa dan saling melengkapi. Namun tak jarang dalam hubungan tersebut terjadi berbagai cobaan dan tantangan hingga kita dituntut untuk saling memahami dan melakukan sesuatu agar hubungan kita pasangan hidup tetap langgeng dan bahagia bersama selamanya.
Pasangan yang harmonis akan saling melengkapi, selalu ada saat suka maupun duka, memberi solusi, bukan malah membiarkan pasangan lainnya pontang panting menyelesaikan masalahnya sendiri.
Walaupun demikian, ada suatu kondisi dimana harapan untuk saling melengkapi tersebut harus terabaikan. Mungkin karena pekerjaan atau karena sebab lain hingga mereka harus terpisah. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, mereka harus terpisah.
Bagi mereka yang sudah mempersiapkan secara matang mungkin tidak masalah. Segala sesuatunya sudah di rencanakan secara matang. Mereka sudah siap secara mental menghadapi kondisi harus terpisah dan menjalani hidup sendirian. Toh pada akhirnya mereka akan kembali kumpul bersama dan hidup bahagia.
Tapi bila dalam suatu hubungan ada salah satu pasangan yang mengabaikan kebersamaan dan kebutuhan untuk saling melengkapi, maka bersiaplah untuk dilupakan. Datang dan pergi seenaknya tanpa merencanakan dan membicarakan dengan pasangan lainnya. Tanpa sadar bahwa kehadiran dan kebersamaan sangat berarti buat pasangannya. Mereka pikir bahwa materi yang diberikan telah cukup, mereka pikir bahwa tidak mungkin akan ada masalah. Tindakan ini tidaklah benar.
Coba bayangkan, bila pasangan yang ditinggalkan menjalani hidup tanpa kehadiran pasangan lainnya. Dia akan terus berlatih sendiri menghadapi setiap masalah, berlatih menahan kerinduan, berlatih hidup tanpa ada yang memberikan motivasi, berlatih hidup tanpa ada teman curhat dan berbagi pendapat, berlatih hidup memenuhi setiap kebutuhannya. Maka yakinlah, dia pasti akan terbiasa dan mampu, perlahan dia semakin sadar bahwa tanpa pasangannya dia akan tetap bisa bertahan, walaupun di awal terasa berat, namun seiring berjalannya waktu, dia pasti bisa.
Bila keadaan tersebut terjadi, maka perlahan dia tidak akan mencari orang yang dulu pernah diharapakannya, orang yang selama ini pernah mendampinginya, orang yang selama ini membantunya. Perlahan dia akan melupakannya, perlahan dia tidak merasa membutuhkannya lagi.
Bila hal tersebut telah terjadi, maka siapa yang akan disalahkan?
Sebelum terlambat, cepatlah sadari akan hal itu. Kehadiran kita sangat berarti bagi pasangan kita, jangan biarkan dia terbiasa tanpa kehadiran kita.
Rencanakan dengan matang bila harus berpisah dengan pasangan, berikan harapan dan buat target dengan benar, jalin komunikasi sesering mungkin agar pasangan tidak merasa sendiri.
Semoga dengan tulisan ini dapat memberikan masukan bagi mereka yang sering meninggalkan pasangannya. Jangan sampai pasangan hidup melupakan kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak luput dari kondisi dimana kita saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok atau masyarakat.
Dengan kondisi tersebut maka kita akan hidup berdampingan dengan suatu status hubungan, saling berbagi rasa dan saling melengkapi. Namun tak jarang dalam hubungan tersebut terjadi berbagai cobaan dan tantangan hingga kita dituntut untuk saling memahami dan melakukan sesuatu agar hubungan kita pasangan hidup tetap langgeng dan bahagia bersama selamanya.
Pasangan yang harmonis akan saling melengkapi, selalu ada saat suka maupun duka, memberi solusi, bukan malah membiarkan pasangan lainnya pontang panting menyelesaikan masalahnya sendiri.
Walaupun demikian, ada suatu kondisi dimana harapan untuk saling melengkapi tersebut harus terabaikan. Mungkin karena pekerjaan atau karena sebab lain hingga mereka harus terpisah. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, mereka harus terpisah.
Bagi mereka yang sudah mempersiapkan secara matang mungkin tidak masalah. Segala sesuatunya sudah di rencanakan secara matang. Mereka sudah siap secara mental menghadapi kondisi harus terpisah dan menjalani hidup sendirian. Toh pada akhirnya mereka akan kembali kumpul bersama dan hidup bahagia.
Tapi bila dalam suatu hubungan ada salah satu pasangan yang mengabaikan kebersamaan dan kebutuhan untuk saling melengkapi, maka bersiaplah untuk dilupakan. Datang dan pergi seenaknya tanpa merencanakan dan membicarakan dengan pasangan lainnya. Tanpa sadar bahwa kehadiran dan kebersamaan sangat berarti buat pasangannya. Mereka pikir bahwa materi yang diberikan telah cukup, mereka pikir bahwa tidak mungkin akan ada masalah. Tindakan ini tidaklah benar.
Coba bayangkan, bila pasangan yang ditinggalkan menjalani hidup tanpa kehadiran pasangan lainnya. Dia akan terus berlatih sendiri menghadapi setiap masalah, berlatih menahan kerinduan, berlatih hidup tanpa ada yang memberikan motivasi, berlatih hidup tanpa ada teman curhat dan berbagi pendapat, berlatih hidup memenuhi setiap kebutuhannya. Maka yakinlah, dia pasti akan terbiasa dan mampu, perlahan dia semakin sadar bahwa tanpa pasangannya dia akan tetap bisa bertahan, walaupun di awal terasa berat, namun seiring berjalannya waktu, dia pasti bisa.
Bila keadaan tersebut terjadi, maka perlahan dia tidak akan mencari orang yang dulu pernah diharapakannya, orang yang selama ini pernah mendampinginya, orang yang selama ini membantunya. Perlahan dia akan melupakannya, perlahan dia tidak merasa membutuhkannya lagi.
Bila hal tersebut telah terjadi, maka siapa yang akan disalahkan?
Sebelum terlambat, cepatlah sadari akan hal itu. Kehadiran kita sangat berarti bagi pasangan kita, jangan biarkan dia terbiasa tanpa kehadiran kita.
Rencanakan dengan matang bila harus berpisah dengan pasangan, berikan harapan dan buat target dengan benar, jalin komunikasi sesering mungkin agar pasangan tidak merasa sendiri.
Semoga dengan tulisan ini dapat memberikan masukan bagi mereka yang sering meninggalkan pasangannya. Jangan sampai pasangan hidup melupakan kita.
Luar biasa pak kasie 👍👍
BalasHapusYang penting bukan biasa diluar
BalasHapusah betulkah? '-'
BalasHapus