Perang Dunia I yang berlangsung selama empat tahun memakan korban delapan juta orang tewas dan luka-luka di medan pertempuran. Sebagian besar peperangan berlangsung di Eropa sehingga seluruh Eropa mengalami kehancuran di segala sektor kehidupan. Pertanian terbengkalai dan rusak sehingga persediaan bahan makanan sangat kurang dan banyak terjadi bencana kelaparan. Perdagangan antar negara terputus sehingga Eropa terancam kekurangan bahan mentah, bahan baku, dan bahan makanan. Kehancuran sebagai akibat Perang Dunia I tidak hanya dirasakan oleh pihak yang kalah perang, tetapi juga oleh negara pemenang perang.
Posisi Rusia dalam Perang Dunia I sangat tidak menguntungkan karena berjuang sendirian di medan pertempuran timur melawan Jerman dan sekutunya. Untuk menghadapi peperangan itu, Rusia terpaksa mengadakan mobilisasi umum, yaitu mengerahkan tenaga rakyat untuk bela negara. Hal itu memperparah keadaan Rusia karena pertanian terbengkalai sehingga terjadi kekurangan bahan makanan. Keadaan itu diperburuk lagi dengan kekalahan pasukan dan milisi Rusia di hampir semua medan perang. Masalah itu mematangkan situasi yang mendorong meletusnya Revolusi Komunis. Revolusi terjadi pada tahun 1917 dipimpin oleh Lenin.
Kehancuran yang lebih hebat dialami oleh Jerman dan sekutunya sebagai negara yang kalah perang. Selama perang berlangsung, perekonomian Jerman mengalami kehancuran. Tingkat inflasi membumbung tinggi. Hasil keputusan Perjanjian Versailles pada tahun 1919 yang mengakhiri peperangan terlampau berat bagi Jerman. Jerman telah kehilangan seluruh daerah pusat industri, armada kapal dagang, dan daerah koloni, serta masih harus membayar rampasan perang dalam jumlah besar.
Akibat kalah dalam Perang Dunia I, Kekaisaran Jerman dihapuskan dan diganti dengan republik dengan nama Republik Weimar. Republik baru itu harus menghadapi berbagai kesulitan akibat Perang Dunia I. Di tengah kesulitan dan kesengsaraan hidup, Adolf Hitler mengembangkan Naziisme yang merupakan ideologi Partai Buruh Jerman, National Sozialistische Deutsche Arbeiter Partei (NSDAP) yang dapat juga disebut Partai Nazi.
Turki juga sangat menderita akibat Perang Dunia I. Turki tidak lagi menjadi negara besar di Timur Tengah karena daerah jajahannya diambil oleh negara lain. Misalnya Mesir, Palestina, Yordania, Irak, dan Siprus diambil oleh Inggris. Syria dan Lebanon diambil oleh Prancis. Libia diambil oleh Italia.
Perang Dunia I juga memunculkan negara-negara baru, seperti Finlandia, Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Hongaria, Mesir, Arab Saudi, Suriah, Lebanon dan Yordania.
Kesengsaraan, kemusnahan dan kekacauan akibat Perang Dunia I juga menimbulkan keinginan bangsa-bangsa di dunia untuk menciptakan perdamaian. Menjelang akhir Perang Dunia I, Presiden Woodrow Wilson (1856-1924) dari Amerika Serikat mengusulkan 14 pasal perdamaian dunia. Konsep 14 pasal perdamaian tersebut menjadi pendorong terbentuknya Liga Bangsa-bangsa (League of Nation). Keinginan menciptakan perdamaian dunia mengakibatkan dibentuknya Liga Bangsa-bangsa pada tahun 1919 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss.