Belajar komputer sendiri bukan hal yang mustahil. Tulisan ini merupakan pengalaman saya ketika belajar komputer tanpa didampingi oleh seorang guru atau pembimbing.
Belajar komputer sendiri memang bukan hal mudah. Apalagi jika sekedar coba-coba. Percaya diri, ketekunan dan kesabaran menjadi kunci utamanya.
Tanpa maksud menyombongkan diri, di sini saya sedikit menceritakan proses dan cara belajar saya. Tujuannya yaitu sekedar ingin berbagi dan memberikan motivasi kepada para pembaca yang hendak belajar komputer namun masih ragu dan terhenti hanya karena tak ada guru atau pembimbing.
Apa hasil saya belajar komputer sendiri?
Rasa percaya diri, ketekunan dan kesabaran, akhirnya kini saya bisa mengoperasikan ms. word, excel, photoshop, corel video, SPSS, dan beberapa aplikasi lainnya serta mampu bersaing dengan orang-orang yang mempelajari komputer melalui kursus, bahkan melalui sebuah lembaga pendidikan formal.
Bukan hanya itu, saat ini saya dapat membuat blog premium, baik di blogger maupun di wordpress. Beberapa blog yang saya buat dan kelola saat ini adalah mitrakesmas.com, banggawi.com dan termasuk blog ini.
Ketrampilan ini menjadi ladang penghasilan tambahan dan menunjang pekerjaan utama saya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Yang paling utama dan merupakan rasa syukur saya adalah mampu berbagi pengalaman dan ilmu kepada orang lain. Baik cara mengaplikasikan beberapa aplikasi komputer maupun berbagi melalui blog seperti yang Anda baca saat ini.
"Salah satu yang masih menemani kita ke akhirat kelak adalah ilmu yang bermanfaat".
Berapa lama saya belajar?
Tentu ini bukan hal mudah, butuh beberapa tahun hingga mencapai semua itu. Saya mulai menyentuh keyboard dan mouse pada pertengahan tahun 2010.
Untuk bisa mengoperasikan beberapa aplikasi komputer butuh waktu 2 tahun. Belajar membuat blog (website) butuh waktu kurang lebih 1 tahun. Alhasil beberapa tulisan di blog saya sudah menempati peringkat satu di search engine google.
Mungkin beberapa teman tidak butuh waktu selama itu, tapi yang saya alami seperti itu. Karena jujur saja, sebelumnya saya tidak pernah terpapar dengan yang namanya komputer, apalagi mempelajari.
Bukan berarti saat ini saya sudah merasa pintar. Masih banyak yang masih harus dipelajari. Ilmu yang kita miliki saat ini hanya seperti setetes tinta di tengah lautan.
Apa saja yang saya lakukan?
Tahun 2009 penempatan saya pertama sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Saat itu saya ditugaskan di Puskesmas Bungin Kecamatan Bokan Kepulauan.
Dapat Anda bayangkan bagaimana keadaannya ketika bekerja di kantor tanpa mengetahui komputer sama sekali. Itulah yang terjadi pada saya saat itu.
Pertengahan tahun 2010 saya membeli satu unit PC, walaupun belum tahu bagaimana mengoperasikannya. Niat saya adalah untuk dijadikan sarana belajar. Karena tidak mungkin hanya untuk belajar saya pinjam sana-sini kepada teman.
Setelah membeli PC, saya minta izin kepada atasan untuk kursus komputer. Namun tidak diizinkan oleh atasan saya. Hal ini saya maklum karena jika mengikuti kursus harus keluar dari pulau tempat tugas yang pastinya akan mengganggu kehadiran saya di kantor.
Setelah itu, saya pun menyusun strategi belajar. Beberapa hal saya lakukan adalah sebagai berikut:
- Mencoba dan memberanikan diri membuka program-program yang ada di komputer. Yang hati-hati saya lakukan jika melakukan delete atau menghapus file, takut salah hapus.
- Memainkan beberapa game untuk memperlancar tangan memegang mouse serta menanamkan jiwa cinta pada PC saya sehingga setiap hari ingin membuka atau menghidupkannya. Metode ini saya tinggalkan setelah saya merasa cukup. Karena saya sadari ketika berlanjut maka akan menghalang proses belajar.
- Membiasakan diri sejak awal mengetik dengan sepuluh jari. Alhamdulillah saat ini saya mengetik menggunakan sepuluh jari. Ini terasa lebih cepat ketimbang menggunakan "sebelas jari".
- Memanfaatkan aplikasi transtools (aplikasi terjamahan) untuk mengartikan kata-kata yang ada pada komputer karena semua aplikasi berbahasa inggris. Selain itu, kamus bahasa inggris selalu ada di meja komputer saya.
- Mencuri-curi pandang kepada para pengguna komputer yang sudah mahir untuk mempelajari apa yang mereka lakukan di komputer. Sesekali saya menanyakan hal yang terlihat aneh atau tidak jelas. Hal ini banyak saya lakukan ketika berada di rental pengetikan. Setelah sampai di rumah langsung praktik.
- Ketika sudah bisa membuka browser (google chrome dan mozila firefox) walaupun baru sebatas buka tutup (karena tidak ada akses internet), saya pun memberanikan diri pergi ke warnet untuk internetan. Setelah beberapa kali ke warnet, saya berhasil meng-copy tutorial di blog tentang komputer. Langkah ini yang paling banyak menginspirasi dan memberikan ilmu sehingga dapat dikatakan bahwa saya berguru pada internet. Hal ini masih saya lakukan sampai sekarang.
- Ketika game, video dan lainnya sudah mulai terasa mengganggu proses belajar, maka semua yang berhubungan dengan hal tersebut saya hapus. Fokus pada tujuan, belajar... belajar... dan belajar.
- Malam hari menjadi waktu yang paling sering saya gunakan untuk belajar, karena pada waktu itulah saya merasa tenang tanpa gangguan. Akibatnya jadi sering begadang, hingga saat ini.
- Selalu menggunakan metode 'trial error'. Ketika salah ulang lagi, ulang lagi dan ulang lagi hingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena guru paling berharga adalah pengalaman. Metode ini menjadikan saya tidak mudah lupa atas langkah-langkah yang dilakukan.
- Setelah sudah bisa menggunakan internet, saya membeli modem agar bisa langsung belajar di rumah. Ketika ada yang saya cari tinggal tanya kepada 'mbah' google.
Kesan-kesan apa yang didapat ketika belajar komputer?
Tentunya banyak hal yang tak terlupakan dan juga kenangan pahit maupun manis dalam proses saya belajar komputer. Adapun kesan-kesan tersebut di antaranya:
Kesan Pertama
Awal saya ditugaskan di tempat tugas yang listriknya hanya menyala pada malam hari hingga jam sembilan. Sementara saya hanya memiliki komputer PC yang harus selalu disambung ke listrik.
Otomatis kesempatan saya belajar sangat sedikit. Saya pun memanfaatkan waktu dengan memperlancar jari.
Saya duduk di depan komputer yang off, ambil sebuah buku dan belajar mengetik seolah-olah komputer sedang menyala. Pastinya saya belajar menggunakan sepuluh jari.
Hari pertama jari masih terasa kaku, hari kedua mulai bisa dan pada hari ketiga jari mulai pegal. Saya istirahat, setelah jari telah normal kembali, saya mencoba kembali.
Dan, woww... saya sangat lancar. Alhamdulillah, pengalaman yang sangat berharga.
Kesan Kedua
Khusus untuk hal ini bukanlah hal yang harus ditiru, namun ini harus saya ceritakan. Saat saya sudah dapat mengoperasikan beberapa aplikasi, termasuk membuat rumus-rumus di ms. excel, tak jarang ada beberapa teman yang dulu 'mencemoh' ketika saya tidak bisa apa-apa dengan komputer.
Kini mereka balik bertanya hingga minta untuk membuatkan hal-hal yang tidak bisa mereka buat sendiri.
Ada juga orang lulusan DIII komputer yang berlaku sama seperti hal di atas. Tentu hal ini menjadi kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi saya yang hanya mengandalkan belajar dari internet dan pengalaman 'trial error'. Bukan bermaksud untuk menyepelekan siapa pun, itulah kenyataannya.
Kesan Ketiga
Terjadi beberapa kali penjaga warnet menunggui saya yang berlarut-larut di warnet mereka sedangkan pengunjung lainnya telah pulang. Hal ini membuat saya jadi malu-malu, namun sayang untuk ditinggalkan karena materi yang saya cari telah saya dapat dan menunggu untuk di copy, download dan ada yang hanya sekedar saya baca.
Kesan Keempat
Ketika saya membuat tulisan saya di salah satu blog saya, ternyata mendapat banyak respon dari pembaca. Apalagi tulisan tersebut berhubungan dengan pekerjaan sebagai PNS. Cukup 'menggelitik' , beberapa orang di antaranya adalah orang di kementerian. Dalam hati saya, mereka tidak tahu yang mereka tanya adalah orang kepulauan. Hehehe. Sekedar motivasi.
Kesimpulan
Dari perjalanan panjang saya belajar komputer yang membutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun hingga saya mampu membuat blog (website) premium (TLD), ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk kita semua.
- Niat ingin tahu. Belajar komputer, jika memang berniat untuk tahu, insya Allah kita akan diberikan pengetahuan.
- Percaya diri, ketekunan dan kesabaran menjadi modal utama dalam belajar.
- Manfaatkan segala sumber daya yang ada. Tak akan sia-sia yang kita korbankan, apa yang kita keluarkan di jalan kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula.
- Pengalaman adalah guru paling berharga, tak mudah hilang dari ingatan.
- Berani mencoba. Dengan berani mencoba kita akan selangkah lebih maju melihat hal yang sulit ketimbang tidak pernah mencoba sama sekali.
- Jadikan bermanfaat. Ketika yang kita buat terasa bermanfaat, maka selalu terasa kurang apa yang dipelajari sehingga semakin menambah rasa ingin tahu kita.
- Fokus pada hasil, minimalisir faktor pengganggu. Jika fokus pada hasil yang ingin kita tau dan meminimalisir hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu proses belajar, maka niscaya akan memaksimalkan pencapaian tujuan.
- Jadikan 'cemohan' sebagai 'cambuk'. Bukan niat balas dendam, tapi ketika cemohan atau hinaan dijadikan hal positif maka berbagai rintangan akan terasa ringan.
Demikianlah sekilas pengalaman kami dalam belajar komputer, semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi kepada pembacanya.
Tak ada maksud untuk menggurui atau mengecilkan siapapun. Kalau ada kata-kata yang menyinggung hati para pembaca atau kami terkesan terlalu membesar-besarkan diri, mohon dimaafkan.
Saya mencoba menulis apa adanya, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi menambah wawasan kita semua.
Artikel sangat bagus sekali... Inj adalah sebuah pencerahan dan daya motivasi untuk saudara saudara kita yg belum mampu megopersikan komputer...
BalasHapusSangat bermanfaat...
Salam dari programa kita dot com
Iya, terimakasih atas kunjungan dan apresiasinya. Ini adalah kisah nyata dari saya. Besar harapan saya tulisan ini dapat dibaca oleh mereka yang ingin belajar komputer. Salam Balik.
Hapus