Perlawanan Untung Surapati terhadap VOC berlangsung sejak tahun 1683 sampai dengan tahun 1706. Untung Surapati pada awalnya dikenal sebagai budak dari Bali dibawa pegawai VOC ke Batavia. Semula Untung Surapati dijadikan pasukan VOC di Batavia. Namun, karena harga dirrinya direndahkan, Untung Surapati berbalik melawan VOC.
Untung Surapati segera menghimpun kekuatan untuk melawan VOC, ia melakukan perang secara terbuka agar VOC dapat segera diusir dari Batavia. Pasukan Untung Surapati digerakkan ke Mataram, Jawa Tengah. Sesampainya di Mataram, Untung Surapati diterima baik oleh Amangkurat II. Hal itu disebabkan Mataram mulai merasakan beratnya perjanjian yang dipaksakan oleh VOC sehingga merasa mendapat sekutu untuk melawan VOC. Namun, pada saat itu Amangkurat II masih ragu-ragu untuk membantu Untung Surapati secara terang-terangan.
VOC mengetahui bahwa Untung Surapati bergerak ke Mataram sehingga segera mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Kapten Tack ke Mataram. Pada tahun 1686 pasukan VOC bertemu dengan pasukan Surapati dan pasukan Mataram di alun-alun Kartasura sehingga terjadi pertempuran hebat. Dalam pertempuran tersebut, pasukan VOC dapat dihancurkan dan Kapten Tack mati terbunuh.
Setelah bertempur di Jawa Tengah, Untung Surapati bergerak menuju ke Jawa Timur karena Amangkurat II selalu ragu-ragu dalam membantunya. Sesampainya di Jawa Timur, Untung Surapati mendapat sambutan yang baik dari rakyat. Ia mendirikan pemerintahan baru yang berpusat di Pasuruan. Untung Surapati duduk sebagai adipati yang bergelar Aria Wiranegara. Wilayahnya meliputi Blambangan, Pasuruan, Probolinggo, Bangil, Malang, dan Kediri.
Sementara itu, Amangkurat II wafat pada tahun 1703 dan digantikan oleh putranya yang bernama Sunan Mas (Amangkurat III). Amangkurat III adalah raja pemberani, tegas, berpendirian kuat dan anti Belanda. Kedudukan Amangkurat III ditentang oleh Pangeran Puger (saudara Amangkurat I). Dengan bantuan VOC, Pangeran Puger berhasil mengalahkan Sunan Mas dan menjadi raja dengan gelar Paku Buwana I. Sunan Mas yang mengalami kekalahan bergabung dengan Untung Surapati berjuang melawan VOC.
Pasukan Mataram bersama Belanda melanjutkan penyerangan ke Jawa Timur. Sebelum Sampai di Bangil dan Pasuruan, Belanda harus menghadapi pertempuran di mana-mana. Meskipun kewalahan, Belanda dengan persenjataan yang lebih modern dapat menduduki Bangil (1706). Pasukan Surapati menderita kekalahan. Pasukan Untung Surapati berusaha kembali bertahan di Pasuruan. Dalam perjalanan menuju Jawa Timur, tetapi akhirnya Pasuruan jatuh ke tangan Belanda.
Silakan kunjungi artikl lainnya
BalasHapus